Langsung ke konten utama

Lee Ye Won ssi

Les bahasa koreanya udah mau berakhir, ini minggu terakhir *nangis*. Hari senin kemarin Nida saesangnim udah janji mau bawa temennya orang Korea asli yang lagi belajar di kampusnya. Namanya Lee Ye Won, dia berasal dari daerah yang bernama Suwon salah satu kota yang ada di Korea. Kelahiran februari tahun 1994 *tua aku berarti*, ke Indonesia dalam rangka pertukaran pelajar, jadi Ye Won ini kuliah jurusan bahasa Indonesia , pas ditanya kenapa k’ milih jurusan bahasa Indonesia dia menjawab bahwa di Korea hanya dua universitas yang mempunyai jurusan bahasa Indonesia dan dia tertarik dengan Indonesia karena salah satu Negara yang berkembang, orangnya baik, makanannya enak-enak. Ada salah satu temen kelasku bertanya, Ye Won ssi udah pernah ke Negara mana saja selain Indonesia? Dia pernah ke cina untuk belajar, ke Myanmar jadi volunteer, Filipina, Kanada. *itu yang aku inget*
Ye Won cerita bahwa di Indonesia itu panas, sedingin-dinginnya disini masih gak sedingin di Korea karena Indonesia Negara tropis, dia suka buah mangga karena murah dan manis kalo di Korea adanya mangga frozen harganya mahal, suka makan ayam geprek dengan cabe maksimal 2 hehe dia kos di daerah jalan kaliurang, kosnya mahal hampir dua juta sebulan fasilitas lengkap tapi itu itungannya murah kalo di Korea kos biasanya empat jutaan sebulan belum termasuk listrik, air dll ukurannya pun kecil. Kalo kita mau ke Korea dia menyarankan untuk mengunjungi Seoul, pulau Jeju, Everland semacam dufan di Jakarta, jalan-jalan di Hangang (sungai Han) sambil makan chicken dan myeondong(pasar). Lucunya, di myeondong itu yang belanja kebanyakan bukan orang korea melainkan turis dari Cina, Jepang dll.
Aku lupa tadi siapa yang nanya, di Korea rata-rata lulus kuliah S1 itu umur berapa? Ye Won menjawab, kalo perempuan umur 24 kalo laki-laki tambah dua tahun karena wajib militer jadi umur 26an. Di Korea tidak mementingkan harus lulus cepat tapi harus punya banyak pengalaman dulu. Biasanya waktu liburan banyak mahasiswa yang jadi volunteer dikirim keluar negeri untuk belajar budaya Negara lain, membantu kegiatan social maupun mengajar. Aku sendiri ditanya kenapa mau mempelajari bahasa korea? Aku menjawab pertama tertarik dengan yang berbau Korea adalah sejak nonton drama dari kelas 5 SD kalo gak salah, gara-gara drama jadi tau sedikit tentang budaya Korea, destinasi wisata, lingkungan yang ada di Korea, Politik dan perkembangan Negaranya. Keren bukan? Bagaimana Korea mengenalkan Negara mereka lewat drama, film dan music. Dikalangan anak muda aku yakin hanya sedikit yang tidak tau KPOP atau yang belum pernah mendengar Negara Korea. Berarti aku lebih cinta Korea dibanding Indonesia? Tidak, aku tetap mencintai negaraku Indonesia tapi tidak menutup diri dengan kebudayaan luar. Kita bisa banyak belajar dengan mengetahui budaya Negara lain, yang buruk jangan dicontoh yang baik dijadikan pelajaran dan contoh untuk kemajuan Negara Indonesia :D
Khamsahamnida Ye Won ssi, Mannaso bangapseumnida :D



Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengalaman pertama

Beberapa hari yang lalu, aku diminta salah seorang temen asrama untuk menggantikan dia mengajar di tempat bimbingan belajar deket asrama. Awalnya aku menolak, karena aku belum pernah mengajar bahasa inggris meskipun aku juga mengajar privat tapi aku mengajar agama dan mengaji iqro' anak SD. Kata temenku gak apa-apa soalnya cuma mengajar tentang tenses, nulis structure tenses nya dijelasin kemudian kasih contoh udah selesei, soalnya yang punya bimbel gak nemu pengganti temenku itu. Yaudahlah ya aku iyain, itung-itung buat pengalaman. Kelas pertama jam 4 sore, aku udah standby karena rada gugup juga sih karena ternyata gak cuma mengajar satu orang seperti aku biasanya mengajar privat tapi ada 4-8 anak gitu. Anak-anaknya pada telat, jam 4.45 baru pada dateng, aku udah rada gak semangat soalnya kelamaan nunggu. Udah masuk kelas dan kenalan, kelas pertama ini semua anaknya cewek, jadi rame banget pada ngobrol dan ribut masalah handphone, baiklaahh~ mereka masih anak SMP, kadang saking ...

Rainbow For Peace

S elamat hari perdamaian dunia!! kemarin gue di mention temen di twitter diajakin ikut flashmob di 0 km, malioboro yogyakarta. Gue kirain flashmobnya gangnam style ,hehe secara yang lagi heboh-hebohnya kan itu. Tapi ternyata bukan, ini flashmob yang diadain untuk aksi perdamaian dunia khususnya Indonesia dan paling khusus Yogyakarta :D . Seperti yang gue denger dan gue baca berapa bulan kemarin di jogja banyak kasus tindak kekerasan *gak usah gue sebutin* sebagai salah satu pemuda yang sekarang hidup di jogja gue tergugah untuk ikut acara rainbow for peace ini #eaaa . Bermodal nekad dengan minim info cuma liat tutorial dance nya via youtube gue sama temen sekamar gue si Nia dan temennya dia si Dita berangkat menuju lokasi jam 13.50, kita rada buru-buru karena di jadwal acara mulai jam 14.00 tapi ya gitu kebiasaan Indonesia jam kareett!!hash.. eh~ gak sengaja disana ketemu sama temen kampus gue si Hisdan ternyata dia salah satu pengisi acara ,open mic. yeay akhirnya kesampaian liat d...

Con·sent

Beberapa hari ini sering liat seliweran di twitter bahas tentang consent sex vs sex setelah nikah. Satu kubu bela argumen bahwa melakukan sex itu urusan diri masing-masing asal ada consent yaudah gas, sedangkan kubu satunya consent aja gak cukup karena mau sama mau ketika berhubungan sex belum tentu akan aman kedepannya. Bilangnya mau sama mau, habis melakukan sex ternyata ditinggal jadi rasanya seperti habis dilecehkan, belum lagi misal kecolongan hamil terus cowoknya gak mau tanggung jawab kabur. Lihat berita bayi dibunuh setelah dilahirkan atau dibuang sembarang tempat karena orang tua belum siap untuk membesarkan si bayi, akibatnya bayi tidak bersalah yang menjadi korban. Lagi-lagi tidak bisa sesederhana karena udah ada consent terus selanjutnya tidak akan terjadi permasalahan. Consent tidak bisa hanya berpegangan dengan kata "iya, mau" tapi pertimbangan umur, pemahaman tentang tubuhnya dan hubungan sex itu sendiri juga penting. Bagaimana kalo mau hanya karena ta...