Langsung ke konten utama

Learning about Adulting with Jonathan End

Rabu 22 Januari kemarin datang ke acaranya Jonathan End di Kafe Relasi. Awalnya gak tau Bang Joni ke Jogja. Setelah gagal ketemu tanggal 15 desember di Surabaya karena gak jadi liburan di rumah akhirnya ketemu di Jogja. Hahaha tema yang diobrolin kali ini adalah Adulting, apasih adulting itu? dari pemahamanku sesuai yang disampaikan Bang Joni “Apapun keputusan yang diambil sudah dipikirkan dengan hati-hati. Mempertimbangkan resiko apa yang dihadapi. Sehingga tidak menyesal kemudian hari”. Ada beberapa poin yang sempat aku catat. Ada rekaman audionya dua jam tapi belum aku dengerin lagi, belum nemu aja moodnya hahaha
·         Listen to People Who Matters
Seringkali kita terlalu mendengarkan apa kata orang lain yang sebenernya gak terlalu penting dalam hidup kita. Mereka yang komentar terkadang hanya basa-basi sambil lalu tapi kita pikirin lama hingga mempengaruhi hidup kita. Yang komentar aja paling udah lupa  sedangkan kita masih kepikiran. Dengarkan orang yang penting dalam hidup kita seperti orang tua dan teman terdekat yang tahu bagaimana hidup kita, tahu bagaimana keseharian kita. Bukan orang yang hidup kita seperti apa aja tidak tahu. Ambil yang penting dan abaikan yang menurut kita itu tidak membantu untuk memperbaiki diri kita.
·         Selama tidak merugikan orang lain, Just do it!
Lakukan apapun yang ingin dilakukan selama tidak merugikan orang lain dan melanggar hukum. Lebih baik menyesal sudah melakukan daripada menyesal karena tidak pernah mencoba. Banyak orang takut mencoba hal yang di luar zona nyaman mereka sehingga hidupnya hanya berhenti disitu saja tidak ada perkembangan. Orang indonesia banyak yang punya mental fix bukan growt. 
·         Learn To Agree and Disagree, Beda Opini it’s Totally Fine
Belajar untuk menerima bahwa orang itu punya pemikiran yang berbeda-beda, beda opini it’s totally fine. Apa yang kita anggap benar belum tentu benar dimata orang lain begitu pula sebaliknya. Daripada capek berdepat mana yang benar dan mana yang salah lebih baik terima saja kalo punya pendapat beda, no hard feeling.
·         Find the Right Support System
Support system bisa dari orang sekitar seperti keluarga dan teman atau lingkungan kerja. Secara tidak sadar kita akan berperilaku sesuai dengan siapa kita bergaul dan bagaimana lingkungan sekitar. Kalo ingin berkembang carilah the right support system, yang mendukung kita untuk berkembang bukan membuat kita makin terpuruk. Lingkungan atau teman sudah terlalu toxic lebih baik menjaga jarak untuk kesehan diri sendiri. Tapi ingat jangan menjadi orang yang memberi pengaruh jelek kepada orang lain juga. Penting untuk introspeksi diri sendiri jangan selalu menyalahkan orang lain karena mungkin kita sebenarnya yang bermasalah.
·         Listening is the Key of Effective Communication
Menjalin komunikasi yang baik adalah dengan mendengarkan dengan baik. Bagaimana mau berkomunikasi dengan baik kalo hanya ingin didengar tanpa mau mendengarkan. Dengan mendengarkan kita akan mencoba memahami lawan bicara kita, menghindari membuat asumsi dan konfirmasi. Banyak timbul masalah karena asumsi, karena asumsi yang kita buat itu belum tentu sebuah fakta. Biasakan untuk memeriksa ulang, dari mana sumbernya dan cari sumber lain sebelum menyimpulkan sesuatu atau malah membagikan sesuatu ke publik. Lebih baik hati-hati daripada nanti bermasalah. 
·         Living in the Moment
Thinking about the past you will get depress, thinking about the future you will get anxious. Fokus dengan masa sekarang, jangan biarkan masa lalu menghalangi diri untuk terus melangkah dan ketakutan akan masa depan membuat diri takut untuk mencoba sesuatu. Nikmati apa yang kita lakukan sekarang, lakukan dengan sepenuh hati dan be responsible for your own life. Satu lagi yang juga penting, jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain tetapi bandingkan dengan diri kita di masa lalu. Apabila sudah lebih baik dan lebih berkembang itu sudah cukup.
Itu beberapa poin penting yang berhasil aku ingat dari acara kemarin. Ditulis sebagai pengingat untuk diri sendiri, dan berbagi pengalaman untuk orang lain. Semoga punya kesempatan untuk bertemu Bang Joni lagi dan belajar banyak lagi. ;D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengalaman pertama

Beberapa hari yang lalu, aku diminta salah seorang temen asrama untuk menggantikan dia mengajar di tempat bimbingan belajar deket asrama. Awalnya aku menolak, karena aku belum pernah mengajar bahasa inggris meskipun aku juga mengajar privat tapi aku mengajar agama dan mengaji iqro' anak SD. Kata temenku gak apa-apa soalnya cuma mengajar tentang tenses, nulis structure tenses nya dijelasin kemudian kasih contoh udah selesei, soalnya yang punya bimbel gak nemu pengganti temenku itu. Yaudahlah ya aku iyain, itung-itung buat pengalaman. Kelas pertama jam 4 sore, aku udah standby karena rada gugup juga sih karena ternyata gak cuma mengajar satu orang seperti aku biasanya mengajar privat tapi ada 4-8 anak gitu. Anak-anaknya pada telat, jam 4.45 baru pada dateng, aku udah rada gak semangat soalnya kelamaan nunggu. Udah masuk kelas dan kenalan, kelas pertama ini semua anaknya cewek, jadi rame banget pada ngobrol dan ribut masalah handphone, baiklaahh~ mereka masih anak SMP, kadang saking ...

Rainbow For Peace

S elamat hari perdamaian dunia!! kemarin gue di mention temen di twitter diajakin ikut flashmob di 0 km, malioboro yogyakarta. Gue kirain flashmobnya gangnam style ,hehe secara yang lagi heboh-hebohnya kan itu. Tapi ternyata bukan, ini flashmob yang diadain untuk aksi perdamaian dunia khususnya Indonesia dan paling khusus Yogyakarta :D . Seperti yang gue denger dan gue baca berapa bulan kemarin di jogja banyak kasus tindak kekerasan *gak usah gue sebutin* sebagai salah satu pemuda yang sekarang hidup di jogja gue tergugah untuk ikut acara rainbow for peace ini #eaaa . Bermodal nekad dengan minim info cuma liat tutorial dance nya via youtube gue sama temen sekamar gue si Nia dan temennya dia si Dita berangkat menuju lokasi jam 13.50, kita rada buru-buru karena di jadwal acara mulai jam 14.00 tapi ya gitu kebiasaan Indonesia jam kareett!!hash.. eh~ gak sengaja disana ketemu sama temen kampus gue si Hisdan ternyata dia salah satu pengisi acara ,open mic. yeay akhirnya kesampaian liat d...

Con·sent

Beberapa hari ini sering liat seliweran di twitter bahas tentang consent sex vs sex setelah nikah. Satu kubu bela argumen bahwa melakukan sex itu urusan diri masing-masing asal ada consent yaudah gas, sedangkan kubu satunya consent aja gak cukup karena mau sama mau ketika berhubungan sex belum tentu akan aman kedepannya. Bilangnya mau sama mau, habis melakukan sex ternyata ditinggal jadi rasanya seperti habis dilecehkan, belum lagi misal kecolongan hamil terus cowoknya gak mau tanggung jawab kabur. Lihat berita bayi dibunuh setelah dilahirkan atau dibuang sembarang tempat karena orang tua belum siap untuk membesarkan si bayi, akibatnya bayi tidak bersalah yang menjadi korban. Lagi-lagi tidak bisa sesederhana karena udah ada consent terus selanjutnya tidak akan terjadi permasalahan. Consent tidak bisa hanya berpegangan dengan kata "iya, mau" tapi pertimbangan umur, pemahaman tentang tubuhnya dan hubungan sex itu sendiri juga penting. Bagaimana kalo mau hanya karena ta...